
Dewasa
ini pengaruh teknologi komunikasi dan dunia pendidikan tidak bisa lagi
dipisahkan. Kedua hal tersebut menjadi simbiosis yang saling menguntungkan
ketika dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang kian pesat hingga saat ini telah menarik berbagai macam
tanggapan. Ada yang mendukung karena manfaat dari teknologi tersebut memang
benar-benar dirasakan dimana hubungan silaturahmi misalnya bisa semakin
terjaga, namun ada juga yang mencela dimana beberapa dari mereka beranggapan
bahwa teknologi komunikasi yang semakin maju ini justru membuat hubungan
emosional seseorang akan semakin redup dikarenakan lebih mengharapkan penggunaan
ponsel misalnya dibandingkan bertemu langsung.
Perkembangan
dunia pendidikan tentunya dapat didukung dengan keberadaan teknologi komunikasi
yang semakin mutakhir juga. Pemanfaatan media komunikasi yang sesuai dan tepat
pada proses pendidikan di Indonesia bukan tidak mungkin dapat membawa
pendidikan di Indonesia untuk bisa lebih bersaing secara global. Namun, untuk
memanfaatkan suatu teknologi yang sophisticated
bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan pengorbanan baik
secara materi maupun non-materi. Penggunaan teknologi komunikasi pada dunia
pendidikan di Indonesia membutuhkan banyak dukungan terutama dari pihak
pemerintah yang mengelola sistem pendidikan di negeri ini agar mampu memberikan
dampak yang lebih positif kedepannya.
Perubahan Sistem Pembelajaran di Indonesia
Masih ingatkah kita sewaktu masih duduk di bangku Sekolah
Dasar dulu? Guru yang masih menggunakan metode dikte dimana murid hanya
berkewajiban untuk mendengarkan apa yang guru sampaikan untuk kemudian
dituliskan kedalam buku catatan. Pada masa itu seakan-akan sistem pendidikan
yang ada mengisyaratkan bahwa sumber kebenaran didalam kelas hanya berasal dari
guru semata. Murid menjadi takut untuk melakukan “protes” kepada gurunya ketika
ada hal yang ingin dipertanyakan karena alih-alih ingin bertanya agar mengerti,
murid justru takut dianggap tidak belajar karena tidak mampu memahami materi
yang diberikan.
Hingga saat ini peran guru didalam sistem pendidikan
semakin ditingkatkan dimana perannya tidak lagi dibatasi hanyalah sebagai
pemberitahu materi, tetapi juga sebagai pendidik dimana guru yang bersangkutan
juga berkewajiban untuk menyampaikan nilai-nilai pekerti yang ada. Kini proses
pembelajaran disekolah tidak lagi hanya dibatasi oleh media guru dan papan
tulis saja. Pemanfaatan berbagai macam teknologi sudah mulai dikembangkan guna
menciptakan proses pembelajaran yang lebih efisien dan efektif.
Namun advancement
atas pemanfaatan teknologi komunikasi di Indonesia saat ini masih sangat diperlukan.
Tidak sedikit guru-guru yang ada sekarang masih belum bisa menjangkau teknologi
tersebut baik dari segi pengetahuan ataupun keahlian. Berbagai pelatihan untuk
para guru masih dirasa perlu untuk dilakukan demi tercapainya efektivitas
belajar yang berbasis pemanfaatan teknologi komunikasi tersebut. Hal tersebut
dirasa sangat perlu untuk dilakukan sebab apalah gunanya ketika fasilitas
teknologi sudah ada namun tidak ada yang mampu untuk mengoperasionalkan.
Penggunaan Sistem Pendidikan Jarak Jauh sebagai Alternatif Pembelajaran
Sistem pendidikan jarak jauh
dimana tempat melakukan proses pengajarannya dilakukan secara terpisah. Banyak negara
maju yang telah menerapkan sistem ini dan ternyata metode alternatif ini cukup
digemari mengingat proses pembelajaran tidak akan lagi dibatasi oleh
ruang. Terlaksananya sistem ini tentu
saja tidak akan terpisah oleh teknologi komunikasi yang ada saat ini. Penggunaan
teknologi yang tepat mampu membawa proses pembelajaran tersebut justru lebih
efektif dibandingkan proses pembelajaran secara langsung didalam kelas.
Saat ini internet sudah mampu diraih oleh berbagai
golongan masyarakat. Hal ini seharusnya lebih bisa dimanfaatkan sebagai peluang
besar untuk lebih meningkatkan minat belajar terutama dikalangan pemuda. Di Indonesia
sendiri pemanfaatan pembelajaran jarak jauh atau yang biasa disebut e-learning sudah pernah dilakukan dengan
menggunakan media televisi namun kurang mendapat tanggapan dari masyarakat
karena kurangnya sosialisasi akan hal tersebut. Padahal e-learning tersebut bisa menjadi sumber pengetahuan tambahan untuk
para pelajar ketika sedang berada diluar lingkungan sekolah.
Pemanfaatan produk teknologi komunikasi lainnya yang juga
banyak diterapkan di negara-negara maju lainnya adalah dengan memanfaatkan
media internet untuk melakukan proses pembelajaran jarak jauh. Proses pembelajaran
yang menggunakan metode video call
juga terkadang dijadikan alternatif ketika murid dan guru nya tidak bisa
bertemu secara langsung maka digunakanlah berbagai aplikasi komputer untuk
melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Berbagai produk teknologi komunikasi
tersebut seharusnya bisa lebih dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia sebagai peluang
untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efisien.
Evaluasi Pemanfaatan Teknologi Komunikasi pada Pendidikan Indonesia
Evaluasi atas pemanfaatan produk teknologi yang ada
memang masih sangat perlu dilakukan. Produk teknologi tersebut harus terlebih dahulu
dilakukan pertimbangan atas kondisi sumber daya manusia yang ada serta kondisi
sistem pendidikan di Indonesia sebelum kemudian diterapkan. Sosialisasi yang
baik kepada setiap pihak yang akan memanfaatkan produk tersebut diharapkan
dapat meminimalisir hal-hal yang justru dapat mengakibatkan inefisiensi dan
inefektivitas nantinya, misalnya ketika pemanfaatan teknologi yang tidak tepat
justru dapat menimbulkan sikap apatisme baik dari pihak guru maupun pelajar
dimana karena mereka terlalu berharap terhadap hal yang instan hasil dari
pemanfaatan teknologi tersebut.
Bentuk
follow-up atas pemanfaatan teknologi
tersebut juga dirasakan perlu untuk dilakukan. Peran seorang guru sebagai
pendidik tidak akan bisa digantikan oleh produk teknologi manapun, setidaknya
hingga saat ini. Guru tersebutlah yang akan menentukan bentuk follow-up yang dirasa perlu untuk
melakukan evaluasi terhadap muridnya setelah mereka menikmati proses e-learning. Hasil evaluasi tersebut
sebagai bentuk follow-up pemanfaatan
teknologi tentunya dapat digunakan untuk lebih meningkatkan sistem penididikan
saat ini, apakah memang proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning tersebut bisa dijadikan
sistem pendidikan utama di Indonesia, ataukah tetap hanya bisa sebatas metode
alternatif atau penyokong sistem pendidikan saat ini.