DASAR-DASAR PENGAUDITAN INTERNAL

Profesi pengauditan sudah ada sejak lama sekali, bahkan telah ditemukan bukti bahwa profesi ini telah ada sejak tahun 3000 sebelum Masehi. Saat ini kita mengenal dua jenis dasar dari seorang auditor bisnis, yaitu auditor eksternal dan auditor internal. Auditor eksternal secara independen ditunjuk oleh regulator yang berwenang untuk mereview suatu badan atau perusahaan dan secara independen melaporkan hasil review tersebut.
Auditor internal memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Dikatakan luas karena sebagai bagian dari sebuah perusahaan, seorang auditor internal harus secara independen mereview dan menilai operasi perusahaan mulai dari segi prosedur kerja dari bagian akuntansi perusahaan tersebut ataupun proses kualitas industrinya. Kebanyakan auditor internal mengikuti standar yang dibuat oleh perusahaan. Langkah awal yang efektif untuk memahami pengauditan internal yaitu dengan melihat standar profesional yang telah dibuat oleh organisasi profesional audit internal, yaitu IIA (Institute of Internal Auditors). IIA mendefinisikan praktik internal auditing sebagai :
“audit internal merupakan sebuah fungsi penilaian yang independen yang dibangun didalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas perusahaan tersebut sebagai bentuk pelayanan kepada perusahaan”
Dari definisi IIA tersebut melingkupi hal-hal yang penting didalam profesi audit internal, yaitu :
1.      Istilah independen digunakan untuk menjelaskan bahwa  pengauditan yang dilakukan harus bebas dari segala yang menghalangi dan membatasi ruang lingkup efektifitas dari review serta pelaporan audit internal.
2.      Kata penilaian menjelaskan bahwa didalam melakukan audit internal dibutuhkan suatu evaluasi dalam membangun konklusi dari auditor internal tersebut.
3.      Kata dibangun menjelaskan bahwa audit internal merupakan sesuatu yang formal, fungsi definitif didalam suatu perusahaan.
4.      Kata memeriksa dan mengevaluasi menggambarkan seperti itulah peran audit internal dimana pertama-tama menemukan fakta atau bukti, kemudian mengevaluasinya.
5.      Aktivitas perusahaan mengkonfirmasi lingkup yurisdiksi luas kerja internal audit yang berlaku untuk semua kegiatan perusahaan modern.
6.      Kata Layanan mengungkapkan bahwa bantuan kepada komite audit, manajemen,dan anggota lain dari perusahaan adalah produk akhir dari semua pekerjaan audit internal.
7.      Ungkapan kepada perusahaan menegaskan bahwa ruang lingkup pelayanan audit internal melingkupi perusahaan secara keseluruhan, termasuk personil, dewan direksi dan komite auditnya, pemegang saham, dan pemilik lainnya.

Pengertian Internal Control
Melalui Statement of Auditing Standar (SAS), AICPA mendefinisikan Internal Control sama dengan definisi COSO, yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas Dewan Komisaris, Manajemen dan Pegawai, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar atas (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berbeda dengan definisi pertama yang hanya mengaitkan pengendalian hanya dengan perencanaan, metode dan pengukuran, pada definisi berikutnya terkait dengan “proses yang dipengaruhi oleh aktivitas seluruh komponen organisasi”. Definisi ini mengandung makna yang lebih luas dari definisi sebelumnya.
Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat dilaksanakan, maka sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian pemeriksaan intern.  Fungsi pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan pencegahan, penemuan penyimpangan-penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan internal control secara berkesinambungan.  Bagian ini harus membuat suatu program yang sistematis dengan mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian atas pelaksanaan kebijakan pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi dan keuangan lainnya.

Tujuan Internal Control
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern adalah sbb:
·         Menjaga kekayaan organisasi.
·         Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
·         Mendorong efisiensi.
·         Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Sejarah dan Latar Belakang Pengauditan Internal
            Diawali dari negara Amerika Serikat yaitu saat dunia baru saja mengalami depresi ekonomi utama.Sebagai legislatif tindakan korektif,SEC mengharuskan perusahaan terdaftar dengan memberikan laporan keuangan disertifikasi oleh auditor independen. Persyaratan ini mendorong perusahaan untuk membuat departemen audit internal sendiri, tujuan utamanya adalah untuk membantu para auditor independen. Pada saat itu, auditor eksternal tersebut berfokus pada menyatakan pendapat atas kewajaran suatu laporan keuangan perusahaan daripada mendeteksi kelemahan atas pengendalian internal atau bahkan kesalahan administrasi.
Walter B. Meigs, menulis tentang status auditor internal selama tahun 1930-an, bahwa auditor internal juga ditugaskan sebagai juru tulis atas rutinitas dalam pencarian secara terus-menerus terhadap kesalahan pada dokumen akuntansi yang ada ataupun menjadi perwakilan pada cabang-cabang yang tersebar dari perusahaan tersebut. Victor Z. Brink juga akhirnya melakukan sesuatu untuk meningkatkan dan memperbaiki potensi dari auditor internal dengan menyelesaikan serta menerbitkan thesisnya yang mana merupakan tulisan edisi pertama dari Modern Internal Auditing.
Pada periode yg sama dan pada tahun 1942, IIA dibentuk IIA oleh orang-orang yang telah diberikan title Auditor Internal oleh perusahaan mereka serta oleh orang-orang yang ingin membagikan pengalaman mereka dan mendapatkan pengetahuan dari profesi ini.
Pada tahun 1940-an, perusahaan-perusahaan bisnis mulai mengenal sebuah istilah “Modern Auditing Internal”, yang ketika itu membutuhkan skill seorang auditor yang sangat jauh berbeda dengan kondisi bisnis hari ini. Masih kurangnya teknologi-teknologi canggih khususnya dalam menjalankan program akuntansi ketika itu menunjukkan keterbatasan yang terjadi sehingga kebutuhan akan auditor internal pada saat itu hanyalah terbatas pada pengendalian sistem-sistem manual dengan ruang lingkup tanggung jawab yang sangat sempit  yang secara umum diadopsi oleh manajemen perusahaan-perusahaan bisnis kala itu. Dewasa ini, melihat perkembangan teknologi yang ada dengan berbagai masalah oleh jenis perusahaan yang berbeda-beda, tentu akan menciptakan kompleksitas masalah yang semakin tinggi dan membutuhkan skill seorang auditor internal yang mengerti terhadap kebutuhan pengendalian atau bahkan spesialisasi kontrol terhadap variasi perusahaan bisnis yang ada.
            Semakin berkembangnya perusahaan, maka pengendalian yang dibutuhkan akan semakin besar pula, hal ini disebabkan tingkat kompleksitas masalah yang muncul akan mengalami peningkatan. Pada sisi ini manajer jelas akan membutuhkan individu dalam perusahaan yang mampu bertanggung jawab guna memastikan apakah aset perusahaan telah dilindungi ? apakah operasi bisnis perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien? Apakah seluruh prosedur telah dipatuhi ? dll. Auditor internal memegang peranan sangat penting dalam hal ini dengan memberikan jaminan terhadap kelangsungan pengendalian internal perusahaan agar berjalan dengan baik.
            Pada akhirnya, untuk memenuhi tuntutan perubahan kondisi yang ada maka, pengetahuan dan spktrum tanggung jawab profesi auditor internal harusnya mengalami peningkatan dengan menyesuaikan perubahan dan kompleksitas permasalahan yang ada.
            Memahami sejarah lahirnya audit internal merupakan hal yang penting, karena dewasa ini pandangan terhadap profesi audit internal masih mengadopsi kisah lama diberbagai perusahaan meski telah memahami bahwa karakter dan fungsi auditor internal sekarang sangatlah bereda. Dengan melihat jenis operasi yang berbeda-beda dijalankan oleh masing-masing perusahaan disamping terjadinya peningkatan voume dan kompleksitas masalah membuat para manajer memperoleh tekanan yang sangat besar sehingga respon terhadap hal ini maka manajer tersebut membutuhkan auditor internal guna menjalankan fungsi pengendalian internal perusahaan


Sumber:
Moeller, R. Robert. 2009.  Brink’s Modern Internal Auditing Seventh Edition.
New Jersey: Wiley
Dewi, Oktaviana. Internal Control. 27 Juni 2012.

http://ovioktaviadewi.wordpress.com/2012/06/27/internal-control/

Leave a Reply